Minggu, 20 September 2009

Memahami Deadth Cross dan Golden Cross.

Dalam banyak hal, kedua istilah ini akan sering kita dengar dalam melakukan Analisa Teknikal / TA.

Untuk Death Cross (DC) diartikan sebagai perpotongan grafik Price atau rerata Price dari arah atas ke bawah, dengan grafik dibawahnya adalah data lebih lama.Demikian sebaliknya untuk Golden Cross (GC).

Contoh pada indikator GMMA, warna merah adalah rerata harian 3,5,8,10,12,15 dan warna hijau adalah rerata harian 30,35,40,45,50,60.
Perhatikan panah Deadth Cross, warna merah memotong hijau dari atas ke bawah, dan saat warna merah memotong hijau dari bawa ke atas disebut Golden Cross.

Pada grafik Price, warna biru adalah rerata harian 50-an. Saat grafik Price memotong dari atas ke bawah disebut Death Cross demikian sebaliknya.

Coba dipahami dulu ya, sebab ini adalah hal yang paling mendasar dan sangat penting. Tapi nggak sulitkan..

ADRO menuju 1520 !!!




Dalam waktu dekat ADRO berpeluang besar ke 1520, namun ADRO harus dapat melewati 1430 dengan volume besar pula. Perhatikan posisi 1350, bila angka ini dibawa terus kebawah maka ada baiknya untuk Stop Loss dan bila menyentuh 1310 lakukan Cut Loss atau sell all unit.

Hal ini dapat diamati pada Candle stick yang terjadi, terutama terjadinya doji star untuk hari sebelumnya dan hari esoknya membentuk inverted hammer (white) yang memberi peluang untuk terjadinya bullish reversal.

Kemampuan untuk melewati 1430 cukup besar, sebab price penutupan tanggal 17/09/09 pada posisi diatas atau golden cross dengan grafik Conversian dan diatas posisi cloud yang didukung volume transaksi yang besar pula. Sedang grafik base telah turun dan akan terjadi golden cross dengan Convension-nya. Analisa ini menggunakan indikator Ichimoku Kinko Hyo.

Dari indikator GMMA, nampak grafik merah tidak jadi Deadth Cross sebab price penutupan telah memantul ke atas.

Ya, semua hanya analisa dan perkiraan saja. Bukan memastikan arah gerak harga saham. Jadi tetap hati-hati, saat masuk ke pasarnya !