Sabtu, 24 April 2010

Prediksi : KIAS – 23/04/10

kias230410

Ulasan singkat

  • Candle terakhir menyentuh titik 270 merupakan titik pertemuan dari lower regresi 6 bulan dan lower regresi 3 bulan
  • Sehingga dapat dikatakan, saham ini sudah cukup dalam koreksinya dan berpeluang rebound ke 310
  • Titik 310 merupakan titik perpotongan dari upper dan lower regresi 6 bulan,
    • Terjadinya perpotongan dalam satu regresi merupakan akibat dari kenaikan yang cukup tajam pada waktu sebelumnya
    • Dan biasanya titik ini adalah titik ideal untuk pijakan selanjutnya atau titik untuk istirahat panjang
  • Kemungkinan besar untuk minggu depan, saham ini akan diturunkan lagi menuju 255 merupakan titik perpotongan lower regresi 3 bulan dan lower regresi 1 bulan
  • Bila titik ini tersentuh, rasa-rasanya saham ini sudah menyentuh titik terendah-nya sehingga peluang rebound-nya lebih besar
  • Titik Exit Point kita berikutnya pada titik 215

 

  • Untuk CL/Cut Loss :
    • Kalau kita ikuti skenario sebelumnya maka saat titik 280 tersentuh seharusnya kita “Keluar”
    • Sebab penurunan ini membuka peluang turun menuju 255 bahkan menuju ke 215. Wah …, akan rugi besar kita …!
    • Tapi kita juga pernah mengalami hal seperti ini pada SMRA, saat saya akan “Keluar” justru beberapa hari kemudian sahamnya “Naik Kelas”
    • Lalu, apa yang harus kita perbuat … ?
      • Bila tidak ada kebutuhan mendesak, saya rasa lebih tepat menunggu kepastian arah candle. Tapi bila ada kebutuhan mendesak maka sangat disarankan untuk “Keluar”
      • Bila menemukan saham lain yang lebih menjanjikan maka dipersilahkan untuk “Keluar”. Sebab profit dari saham yang baru diharapkan dapat menutupi kerugian saham ini
  • Bila pilihan Cut Loss/Keluar yang terjadi, maka …
    • Bila kerugian masih dibawah 20% maka lakukan secara bertahap
    • Bila kerugian diatas 20% maka lakukan secara keseluruhan
    • Sebab saya rasa, dengan kejatuhan yang sangat dalam ini maka kemampuan untuk rebound dalam waktu dekat rasanya maksimal di 20% saja atau dikembalikan pada titik FIBO50%-nya
  • Apa tindakan yang saya lakukan … ?
    • Saya pribadi sedang menunggu kepastian arah candle sambil melakukan Average Down dalam jumlah “Dikit-dikit”
    • Kenapa bisa demikian … ?
      • Sebab mendasar adalah saya gunakan “Dana tak terpakai” yaitu dana yang benar-benar tidak akan kita gunakan minimal 1 bulan ke depan
      • Tentunya, rekan-rekan mengetahui bahwa beberapa waktu lalu. Saya melakukan Take Profit pada INDY
      • Dan dana inilah yang saya gunakan untuk “Masuk” ke KIAS
    • Apakah dananya masih mencukupi … ?
      • Relatif masih cukup sebab saya “Masuk” dalam jumlah “Dikit-dikit
      • Setiap kali, saya masuk hanya belanja 5 – 10 lot saja
      • Dan belanja kalau harga sudah menurun antara 10 – 20 point
  • Terus terang, saya pribadi tidak menyangka bahwa KIAS akan dibawah turun hingga sedalam ini.
    • Sebab pada kisaran 300 – 310 masih terjadi pertempuran yang sengit antara yang “Masuk” dan yang “Keluar”
    • Selama perjalanannya, yang “Keluar” sebagian besar adalah pemain lokal
    • Sehingga saya masih optimis akan rebound untuk waktu dekat
    • Dan baru kemarin, hampir setengah lebih yang “Keluar” adalah pemain asing
    • Akibatnya saya kuatir saham ini benar-benar akan ditinggalkan
  • Saya pribadi mohon maaf sedalam-dalamnya, bila ada rekan-rekan memiliki sejumlah dana yang tertahan pada saham ini. Semua ini menjadi pelajaran ber-harga untuk saya sehingga memiliki kesimpulan
    • “Masuklah, saat akan naik ..! Bukan tampung, saat turun “
    • “Agak terlambat tapi Untung bukan Agak Cepat tapi Buntung “
  • Kedua pelajaran ini, yang akan saya pegang selalu. Dan saya terapkan pada komentar saya di COWL atau pada ulasan-ulasan berikutnya

Catatan kecil

Bila memang dipandang perlu dan sangat mendesak untuk dilakukan Cut Loss, maka LAKUKAN … !  Sebab hal ini adalah hal yang sah-sah saja

Tapi kalau masih bisa bertahan, maka ber-sabar-lah ! sebab secara fundamental dan kinerja perusahaan untuk saham ini cukup baik

Lepas dari semuanya, sekali lagi saya juga masih belajar dan saya adalah pemula. Maka info yang terjadi sangat dimungkinkan terjadi kesalahan

Oleh karena-nya, perlu chek dan re-check kembali dengan narasumber lainnya

Makasih

Manik Angkeran – Asal Mula Selat Bali

     Pagi ini saya berkunjung ke www.CeritaAsliIndonesia.blogspot.com, sebuah blog yang ber-isikan cerita-cerita asli Indonesia

     Sejujurnya, saya sangat rindu untuk cerita-cerita ini.

     Adalah tanggung jawab kita bersama untuk melestarikan cerita-cerita ini

     Dan mohon maaf, saya sadur langsung dari tulisan pada blog diatas dengan tujuan tidak menggubah makna dan alur ceritanya

 

----------------------- Awal cerita -------------------------------------------------------

Manik Angkeran – Asal Mula Selat Bali

 

Pada jaman dulu di kerajaan Daha hiduplah seorang Brahmana yang benama Sidi Mantra yang sangat terkenal kesaktiannya. Sanghyang Widya atau Batara Guru menghadiahinya harta benda dan seorang istri yang cantik. Sesudah bertahun-tahun kawin, mereka mendapat seorang anak yang mereka namai Manik Angkeran.

 

 

Meskipun Manik Angkeran seorang pemuda yang gagah dan pandai namun dia mempunyai sifat yang kurang baik, yaitu suka berjudi. Dia sering kalah sehingga dia terpaksa mempertaruhkan harta kekayaan orang tuanya, malahan berhutang pada orang lain. Karena tidak dapat membayar hutang, Manik Angkeran meminta bantuan ayahnya untuk berbuat sesuatu.

 

 

Sidi Mantra berpuasa dan berdoa untuk memohon pertolongan dewa-dewa. Tiba-tiba dia mendengar suara, "Hai, Sidi Mantra, di kawah Gunung Agung ada harta karun yang dijaga seekor naga yang bernarna Naga Besukih. Pergilah ke sana dan mintalah supaya dia mau mernberi sedikit hartanya."

 


Sidi Mantra pergi ke Gunung Agung dengan mengatasi segala rintangan. Sesampainya di tepi kawah Gunung Agung, dia duduk bersila. Sambil membunyikan genta dia membaca mantra dan memanggil nama Naga Besukih. Tidak lama kernudian sang Naga keluar. Setelah mendengar maksud kedatangan Sidi Mantra, Naga Besukih menggeliat dan dari sisiknya keluar emas dan intan. Setelah mengucapkan terima kasih, Sidi Mantra mohon diri.

 

Semua harta benda yang didapatnya diberikan kepada Manik Angkeran dengan harapan dia tidak akan berjudi lagi. Tentu saja tidak lama kemudian, harta itu habis untuk taruhan. Manik Angkeran sekali lagi minta bantuan ayahnya. Tentu saja Sidi Mantra menolak untuk membantu anakya.


Manik Angkeran mendengar dari temannya bahwa harta itu didapat dari Gunung Agung. Manik Angkeran tahu untuk sampai ke sana dia harus membaca mantra tetapi dia tidak pernah belajar mengenai doa dan mantra. Jadi, dia hanya membawa genta yang dicuri dari ayahnya waktu ayahnya tidur.

 

Setelah sampai di kawah Gunung Agung, Manik Angkeran membunyikan gentanya. Bukan main takutnya ia waktu ia melihat Naga Besukih. Setelah Naga mendengar maksud kedatangan Manik Angkeran, dia berkata, "Akan kuberikan harta yang kau minta, tetapi kamu harus berjanji untuk mengubah kelakuanmu. Jangan berjudi lagi. Ingatlah akan hukum karma."

 

 

Manik Angkeran terpesona melihat emas, intan, dan permata di hadapannya. Tiba-tiba ada niat jahat yang timbul dalam hatinya. Karena ingin mendapat harta lebih banyak, dengan secepat kilat dipotongnya ekor Naga Besukih ketika Naga beputar kembali ke sarangnya. Manik Angkeran segera melarikan diri dan tidak terkejar oleh Naga. Tetapi karena kesaktian Naga itu, Manik Angkeran terbakar menjadi abu sewaktu jejaknya dijilat sang Naga.

 

 

Mendengar kernatian anaknya, kesedihan hati Sidi Mantra tidak terkatakan. Segera dia mengunjungi Naga Besukih dan memohon supaya anaknya dihidupkan kembali. Naga menyanggupinya asal ekornya dapat kembali seperti sediakala. Dengan kesaktiannya, Sidi Mantra dapat memulihkan ekor Naga. Setelah Manik Angkeran dihidupkan, dia minta maaf dan berjanji akan menjadi orang baik. Sidi Mantra tahu bahwa anaknya sudah bertobat tetapi dia juga mengerti bahwa mereka tidak lagi dapat hidup bersama.

 


"Kamu harus mulai hidup baru tetapi tidak di sini," katanya. Dalam sekejap mata dia lenyap. Di tempat dia berdiri timbul sebuah sumber air yang makin lama makin besar sehingga menjadi laut. Dengan tongkatnya, Sidi Mantra membuat garis yang mernisahkan dia dengan anaknya. Sekarang tempat itu menjadi selat Bali yang memisahkan pulau Jawa dengan pulau Bali.

 

--------------------- Akhir Cerita ------------------------------------

Catatan kecil

Cerita diatas adalah sadur-an / salin langsung dari www.CeritaAsliIndonesia.blogspot.com

Mohon maaf, motivasi saya hanya untuk berbagi cerita dan upaya untuk melestarikan cerita-cerita ini

Semoga rekan-rekan di blog ini, berkenan membaca dan melestarikannya pula

Makasih