Bila rekan-rekan, ada ber-langganan harian Kontan maka terbitan hari Sabtu tanggal 12 Desember 2009 mengulas banyak tentang ASRI pada rubrik Profil Emiten. Satu hal yang sangat menguntungkan adalah Adanya pembukaan akses tol Alam Sutera yang menghubungkan tol Jakarta – Merak ikut menopang kinerja PT. Alam sutera Realty Tbk. Disamping itu adanya rencana ekspansi di tahun 2010 yang akan membangun mal dan apartemen. Dengan demikian diharapkan tahun 2010, ASRI memperkirakan laba bersih tumbuh 50% jadi Rp 120 milirar. Hal ini dikatakan Hendra Kurniawan sebagai Sekretaris Perusahaan Alam Sutera. Pada harian Kontan ini, dituliskan analisa singkat dari Analis Danareksa Sekuritas yaitu Lydia Suwandi. Yang mengatakan bahwa kinerja ASRI bagus setelah pembukaan akses tol. Ia perkirakan pendapatan ASRI tahun ini naik 5,5% menjadi Rp 459 miliar dan laba bersih naik 62,4% jadi Rp 95,4 miliyar. Singkat cerita, ASRI sangat berpeluang besar ke-depannya … ! Meski grafik TA sekarang ini masih kurang menarik. Dominasi fundamental usaha-lah yang menjadikan ASRI adalah “ Saham Kemudian “ bukan “ Saham sekarang”. Dimaksudkan saham ini, sangat cocok untuk Long Therm sesuai karakter dari saham property. Mari kita ulas singkat, kondisi grafik TA-nya dengan bantuan Simple-MA dan indikator Average Directional Index (ADX). Pada post kali ini yang berjudul Materi Belajar : Analisa ASRI. |
| |
Pada susunan Simple-MA, nampak susunan yang tidak kita harap-kan. Yaitu MA50/biru teratas dan MA5/merah terbawah, merupakan informasi kepastian untuk down trend. Perhatikan garis MA5/merah makin bergerak ke arah bawah. Sedang indikator ADX ( Average Directional Index ) terbagi 3 garis yaitu ADX(14d)/hijau, +DI/biru dan –DI/merah. Memiliki 3 area bermain yaitu dibawah 20, antara 20 – 40 dan diatas 40. Dengan logika yang hampir sama dengan indikator lainnya. Untuk data ASRI, nampak –DI berada teratas dan ADX terbawah dengan semua garis dibawah 20. Berarti saham ini sudah Over Sold dan berusaha untuk up. Nampak pula ADX mulai bergerak naik seiring naiknya –DI tapi +DI justru menurun. Yang berarti perlu waktu dan tenaga untuk memastikan potensi up tersebut. Sehingga berdasarkan indikator ADX-nya, saham ini sedang berusaha meninggalkan area Bottom-nya. Namun memiliki tekanan kuat untuk koreksi. Sehingga tidak cocok untuk Short Therm. Kesimpulannya : Untuk saat sekarang, bagi Trader rasanya saham ini masih minim untuk memperoleh margin profit. Tapi untuk para Investor, saham ini memiliki peluang besar untuk dikoleksi. Tercermin hingga saat ini, saham ini selalu masuk 10 saham yang ramai ditransaksikan. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar