Saya coba menuliskan, apa yang saya lakukan dalam melakukan trading saham meski saya bukan secara online melakukannya
1. Gunakan dana “Tak Terpakai”
Dimaksudkan sebagai dana yang benar-benar TIDAK kita perlukan minimal 1 bulan ke depan
Dana ini adalah dana yang tersisa dari pendapatan kita setelah dikurangi oleh biaya-biaya keseharian dan tabungan.
Perhatikan, selalu sediakan posisi tabungan yang merupakan pengaman untuk aktifitas keseharian ataupun adanya kebutuhan yang tak terduga
Contoh :
Penghasilan kita 100, biaya harian+bulanan sekitar 60, tabungan 30 Maka Dana tak terpakai adalah 100-60-30 =10 Dana inilah yang boleh digunakan, ingat yang 10 itu lho… ! Jangan paksakan lebih …!!! Itu ber-bahaya untuk kelancaran aktifitas keseharian kita
2. Kenali Saham kita
Amati dulu, potensi perusahaan itu. Terutama untuk potensi berkembangnya minimal untuk 1 tahun ke depan
Contoh :
MNCN sebuah perusahaan dibidang penyiaran dan multimedia, tentunya sejalan dengan perkembangan jaman maka sektor ini berlahan-lahan memiliki kecendrungan kuat akan naik daun Pengelola dan kelolaan perusahaan ini sangat Bagus sehingga lebih menjanjikan dalam perkembangan perusahaan kedepannya Cukup dua dulu untuk penyebab mengapa kita memilih MNCN
Amati harga-nya, apakah masih murah dan layak koleksi
Contoh :
MNCN pada IPO harga disekitar 900 sedang waktu saya akan “Masuk” di harga 300. Tentunya masih relatif murah Sebenarnya dapat diamati pada PER-nya namun saya agak kesulitan untuk memperoleh info-nya secara valid
Amati apakah saham ini sedang popular atau tidak
Contoh :
Saat saya membahas tentang MNCN, saat itu sangat sedikit sekali web/blog yang membahasnya Atau saat saya membahas INDY, saat itu juga sangat sedikit sekali yang mengamatinya Jadi pilih saham yang kurang popular tapi memiliki potensi yang kuat untuk berkembang
3. Amati teknikal-nya
Amati indikator-nya
Contoh :
Saya suka menggunakan Ichimoku dan Psar untuk melihat potensi UP-nya Gunakan ROC untuk mengamati perubahan kesehariannya Gunakan Wm %R untuk mengamati posisi OverBought atau OverSoldnya
Tentukan skenario-nya, terutama titik Target dan Exit-nya
Contoh :
Saat MNCN saya melihat terjadi GAP pada posisi UP dengan titik tertinggi di 380 Maka saya meletakan target di 380 Untuk lebih jelasnya amati pada post-pos sebelumnya tentang MNCN ini
4. Tentukan strategi masuk-nya
Jangan terlalu berharap untuk memperoleh titik terendah, tetapi lakukan akumulasi secara bertahap dalam jumlah “dikit-dikit”
Contoh :
Pada KIAS saya melakukan koleksi pada titik 350, 330 dan 300 Meskipun titik terendahnya sempat menyentuh 295 Yang terpenting kita memiliki titik pijakan yang layak untuk potensi UP berikutnya
Bila terjadi perubahan keadaan yang signifikan maka tunda dulu perencanaan itu dan jangan paksakan untuk “masuk”
Jangan masuk dalam sekali tembakan, tapi lakukan dikit-dikit dalam arti sesungguhnya selama masih memungkinkan
5. Tentukan titik-titik Aman
Titik –titik aman dimaksudkan sebagai titik terendah yang dimungkinkan dalam akumulasi satu saham
Contoh
Bila Average harga kita di 325 sedang harga berikutnya berpeluang ke 290 atau 280 maka lakukan koleksi dikit-dikit sehingga diperoleh everage di 300-an atau dibawahnya
Titik aman berikutnya, bila memang sudah waktu-nya Take Profit maka lakukan Take Profit dalam jumlah tertentu saja ya … Kebiasaan saya sekitar 30% saja
Bila kita salah strategi, maka lakukan “Keluar” secara bertahap pula. Sambil mengamati peluang yang terjadi
6. Konsentrasi pada satu saham
Saya memiliki kebiasaan untuk fokus di satu saham saja, hingga saham itu mencapai titik aman untuk diabaikan sejenak
Contoh :
Saat INDY melewati 2900 maka saya abaikan saham ini dan fokus ke MNCN Namun saat MNCN melewati 435 maka saya abaikan dulu saham ini dan fokus ke KIAS
Saya pribadi, lebih menyukai fokus pada satu saham untuk beberapa waktu kemudian.
Dibandingkan langsung masuk beberapa saham dan kebingungan untuk mengamatinya
Akibatnya strategi kita jadi kacau balau. Dan akhirnya kita sendiri yang “Susah”
Demikian sedikit cerita tentang kebiasaan saya, semoga ada manfaatnya. Amin
Catatan kecil
Sekali lagi perencanaan sangat penting ! Jangan asal ikut-ikutan apalagi asal hantam sana maupun hantam sini.
Pahami benar perilaku saham yang akan kita koleksi, amati perkembanganya.
Bila sesuai perencanaan maka boleh Lanjut, tapi bila ada penyimpangan lakukan perencanaan ulang
Dan Jangan ragu-ragu untuk “Keluar” dari saham pilihan kita
Fokus pada satu saham saja, sebab Trading Saham adalah Analisa dan Strategi bukan satu hal yang Spekulatif atau Untung-Untungan
Tapi saya pun masih dalam tahap belajar, sehingga masih sangat dimungkinkan adanya kesalahan
Oleh karenanya saya sangat menyarankan untuk dilakukan chek dan re-check dengan web/blog atau narasumber lainnya
Makasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar